Rumput bede ini
memiliki nama lain yaitu rumput signal yang merupakan salah satu pakan
hijauan ternak unggulan yang berkualitas bagi ruminansia. Rumput bede
ini berasal dari daerah Uganda, Afrika. Rumput ini juga merupakan rumput
berumur panjang, dapat tumbuh dengan membentuk hamparan lebat dan
penyebaran dengan melalui stolonnya. Rumput ini berdaun pendek, berbulu
halus, warna hijau tuam dan memiliki struktur agar kasar. Kandungan
protein kasar dan serat kasar pada berbagai taraf pemotongan dilaporkan oleh
Siregar dan Djajanegara (1972) adalah, 13,8% dan 29,69% pada pemotongan 20
hari, 8,86% dan 30,63% pada pemotongan 30 hari, 6,24 dan 33,27 pada pemotongan
45 hari serta 5,90 dan 34,1 pada pemotongan 60 hari. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa protein kasar pada Brachiaria akan cenderung menurun dan serat
kasar akan meningkat sesuai dengan bertambahnya umur potong rumput (http://peternakan.litbang.deptan.go.id/).
Di
Indonesia rumput bede banyak dijumpai di pinggir jalan, pinggir selokan,
lapangan, pematang sawah dan di tempat-tempat lainnya yang berbatu.
Perkembangbiakan rumput bede di Indonesia sebenarnya sudah tersebar luas, namun
pengembangan secara budidaya dan secara ekonomis masih sangat terbatas
dibandingkan dengan pengembangan rumput raja (king grass) dan rumput gajah
(elephant grass) yang sudah dikenal lebih dahulu oleh petani peternak. Jarak
tanam yang sering digunakan untuk penaman rumput bede adalah 30x30 cm atau
40x40cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar