Sabtu, 01 Juli 2017

RUMPUT BEDE (Brachiaria decumbens)

 Rumput bede ini memiliki nama lain yaitu rumput signal yang merupakan salah satu pakan hijauan ternak unggulan yang berkualitas bagi ruminansia. Rumput bede ini berasal dari daerah Uganda, Afrika. Rumput ini juga merupakan rumput berumur panjang, dapat tumbuh dengan membentuk hamparan lebat dan penyebaran dengan melalui stolonnya.  Rumput ini berdaun pendek, berbulu halus, warna hijau tuam dan memiliki struktur agar kasar. Kandungan protein kasar dan serat kasar pada berbagai taraf pemotongan dilaporkan oleh Siregar dan Djajanegara (1972) adalah, 13,8% dan 29,69% pada pemotongan 20 hari, 8,86% dan 30,63% pada pemotongan 30 hari, 6,24 dan 33,27 pada pemotongan 45 hari serta 5,90 dan 34,1 pada pemotongan 60 hari. Hasil tersebut menunjukkan bahwa protein kasar pada Brachiaria akan cenderung menurun dan serat kasar akan meningkat sesuai dengan bertambahnya umur potong rumput (http://peternakan.litbang.deptan.go.id/).
 Di Indonesia rumput bede banyak dijumpai di pinggir jalan, pinggir selokan, lapangan, pematang sawah dan di tempat-tempat lainnya yang berbatu. Perkembangbiakan rumput bede di Indonesia sebenarnya sudah tersebar luas, namun pengembangan secara budidaya dan secara ekonomis masih sangat terbatas dibandingkan dengan pengembangan rumput raja (king grass) dan rumput gajah (elephant grass) yang sudah dikenal lebih dahulu oleh petani peternak. Jarak tanam yang sering digunakan untuk penaman rumput bede adalah 30x30 cm atau 40x40cm.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar